Cara Memainkan Angklung Dan Cara Menghasilkan Bunyinya - Tips Tutorial Bersama

Kamis, 22 Juli 2021

Cara Memainkan Angklung Dan Cara Menghasilkan Bunyinya

Cara Memainkan Angklung Dan Cara Menghasilkan Bunyinya sebenarnya sangatlah mudah sekali untuk dilakukannya, hanya saja membutuhkan sedikit latihan agar dapat menguasainya. Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari suku Sunda di wilayah Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu dan untuk bisa dibunyikan dengan cara menggoyangkan bagian pipa bambu.

Bagian pipa bambu tersebutlah yang akan menghasilkan suara yang dikeluarkan oleh angklung yang disebabkan oleh benturan kedua bambu. Setiap ukuran pipa bambu akan menghasilkan bunyi dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 dari setiap ukuran pipa bambu tersebut baik ukuran besar maupun kecil.

Menurut Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, ia menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa yang dipotong pada setiap ujung-ujungnya yang menyerupai seperti pipa dalam satu organ dan diikat bersamaan dalam suatu bingkai. Untuk Cara Main Angklung Dan Cara Menghasilkan Bunyi dari alat musik angklung ini dengan cara digetarkan.

Sejarah Dan Asal-Usul Alat Musik Tradisional Angklung

Angklung adalah sebuah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan telah berkembang di daratan Sunda atau Jawa Barat. Untuk dapat memainkan angklung pun sangatlah berbeda sekali dengan alat musik lain pada umumnya, yaitu Bagaimana Cara Memainkan Angklung Dan Cara Menghasilkan Bunyi. Agar dapat menghasilkan bunyi angklung dilakukan dengan menggetarkan pipa bambu.

Pipa bambu inilah yang akan mengeluarkan susunan suara dari nada yang kecil hingga besar dalam setiap pipa bambu tersebut. Untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Jawa Barat sebagian besar sudah mengenal alat musik tradisional ini, karena angklung merupakan ciri khas dari alat musik Jawa Barat atau suku Sunda.

Pada masa lalu masyarakat Sunda memainkan angklung untuk sebuah acara festival, terutama untuk merayakan festival bercocok tanam. Di dalam festival bercocok tanam tersebut biasanya mereka memainkan angklung untuk memanggil Dewi Sri yang merupakan sosok dewi yang memberikan kesejahteraan dan kesuburan pada tanaman padi dan memberikannya berkah panen yang berlipat.

Kata angklung dalam bahasa sunda yang disebut dengan angkleung-angkleung yang artinya gerakan para pemain yang mengikuti irama, sedangkan kata klung yang artinya sebuah nada yang dihasilkan dari instrument tersebut. Setiap nada yang dihasilkan keluar dari pipa bambu yeng ukurannya berbeda-beda yang mengeluarkan irama suara besar dan kecil.

Hal tersebut dapat keluar suara yang indah karena pemain angklung melakukan gerakan menggoyangkan pipa-pipa bambu tersebut. Maka dari itu pemain angklung tidak hanya satu orang saja, melainkan ada beberapa orang yang memainkannya dan akan menghasilkan suara yang indah dan irama yang bervariasi.

Biasanya para pembuat alat musik tradisional angklung menggunakan batang bambu yang memiliki ciri khas berwarna kuning keputihan ketika mengering. Jenis bambu tersebut ada dua macam, yaitu bambu hitam dan bambu ater. Untuk menjadikan alat musik angklung akan membutuhkan beberapa pipa bambu yang berbeda-beda ukurannya dan diikat secara bersamaan dengan tali rotan.

Cara Memainkan Angklung Dengan Benar

Untuk dapat memainkan angklung sangatlah mudah dilakukan, setiap pemain angklung dapar melakukannya dengan cara memegang bagian atas kerangka angklung dan menggoyangkan bagian bawahnya, maka nanti suara angklung akan keluar dengan berbagai irama dan melodi yang indah. Selain itu ada tiga jenis teknik memainkan angklung, diantaranya sebagai berikut.

1. Teknik Kerulung Atau Getar

Taknik yang pertama ini biasanya sering digunakan oleh beberapa pemain angklung, karena tekniknya sangat sederhana dan mudah. Pemain angklung cukup memegang dasar kerangka angkung dan menggetarkannya ke kiri dan kekanan selama berulang-ulang, dan akan menghasilkan bunyi yang khas dari pipa bambu tersebut.

2. Teknik Centok Atau Sentak

Pada teknik sentak ini, pemain angklung akan menarik pipa bambu dengan cepat menggunakan jari ke telapak tangan. Sehingga suara yang dihasilkannya akan keluar bunyi sekali saja seperti suara menghentak.

3. Teknik Tangkep

Pada teknik tangkep ini setiap pemain angklung akan menggetarkan salah satu pipa angklung dan pipa-pipa lainnya ditahan. Dengan menggunakan teknik tangkep ini maka akan menghasilkan satu suara yang keluar.

Untuk dapat memainkan angklung biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang membentuk satu grup, seperti pada paduan suara dan satu orang konduktor untuk mengatur jalannya irama pada suara angklung. Setiap pemain angklung juga akan diberikan angklung yang berbeda-beda, dengan hal tersebut maka suara yang dihasilkannya juga akan berbeda dari satu angklung dan angklung lainnya.

Selanjutnya seorang konduktor akan memberikan partitur lagu ke setiap pemain angklung dan diminta untuk memainkan nada sesuai dengan irama yang diminta oleh sang konduktor. Dengan begitu ketika angklung mulai dimainkan maka akan menghasilkan suara yang berbeda-beda. Tidak hanya teknik angklung saja yang berbeda, tetapi jenis-jenis pada angklung juga berbeda-beda, berikut jenisnya.

Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional Angklung

Tahukah kalian bahwa alat musik angklung ini tidak hanya memiliki satu jenis angklung saja, melainkan ada beberapa jenis lainnya. Semakin berkembangnya jaman terutama pada alat musik tradisional seperti angklung, banyak yang mencoba membuat model baru alat musik tersebut. Di Indonesia sendiri sekarang ini sudah ada beberapa jenis nama angklung, diantaranya sebagai berikut.

1. Angklung Kanekes

Angklung kanekes ini berasal dari suku baduy wilayah Rangkasbitung, Banten. Masyarakat setempat biasa memainkan angklung kanekes ini hanya saat acara-acara tertentu, seperti upacara menanam padi. Sedangkan pada pembuatan angklung kanekes ini hanya dilakukan oleh orang-orang suku baduy dalam saja.

2. Angklung Reog

Angklung reog ini biasanya dimainkan hanya sebagai iringan musik untuk tarian Reog Ponorogo, Jawa Timur saja. Angklung reog ini memiliki ciri dan bentuk yang berbeda pada angklung pada umumnya, suara yang dihasilkannya pun juga berbeda. Angklung reog ini hanya memiliki dua jenis suara saja dan suaranya cukup keras.

Jika tidak ada acara yang khusus, biasanya angklung reog ini dijadikan sebagai hiasan yang dipajang di rumah. Angklung reog ini juga mempunyai nama lain atau sebutan lain, yaitu Klong Kluk masyarakat Ponorogo biasanya menyebutnya demikian.

3. Angklung Dogdog Lojor

Dogdog lojor merupakan sebuah penghormatan untuk masyarakat setempat akan penghormatan kepada tanaman padi. Angklung jenis ini biasanya digunakan sebagai acara atau tradisi ritual berjalan untuk masyarakat Banten Kidul. Masyarakat Banten Kidul akan melaksanakan tradisi dogdog lojor ini setiap tahunnya.

Setiap penyelenggaraan tradisi dogdog lojor, biasanya masyarakat memainkan angklung ini dalam jumlah 6 orang. Dua orang memainkan angklung jenis dogdog lojor, sedangkan empat lainnya memainkan angklung yang besar.

4. Angklung Badeng

Angklung badeng ini berasal dari wilayah Garut, Jawa Barat dan biasanya masyarakat setempat memainkannya dalam ritual penanaman padi sebagai musik pengiring tradisi tersebut. Kini angklung badeng dimanfaatkan sebagai pengiring keperluan dakwah. Pada masa lampau sebelum terjadinya penyebaran Islam di wilayah Garut, angklung badeng ini memang digunakan untuk ritual penanaman padi oleh masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaan dakwah akan membutuhkan 9 buah angklung sebagai media pengiringnya. Angklung-angklung tersebut terdiri dari 2 angklung roel, 1 angklung kecer, 4 angklung indung, 2 angklung anak, 2 dogdog, dan 2 gembyung.

5. Angklung Padaeng

Angklung padaeng ini pertama kali diperkenalkan oleh Daeng Soetigna pada tahun 1938. Pada masa itu Soetigna melakukan modifikasi pada batang bambu dan menjadikannya struktur yang berbeda dari angklung pada umumnya dan menghasilkan nada diatonik. Dengan begitu angklung padaeng ini dapat dimainkan bersamaan dengan alat musik modern.

Alat Musik Tradisional Angklung Sebagai Warisan Budaya Unesco

Kesenian angklung selain dikenal di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Barat juga dijadikan sebagai kesenian budaya yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia pada tanggal 10 November 2010 lalu. Angklung tercatat sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Selain angklung ada juga kesenian lain yang termasuk dalam daftar warisan dunia UNESCO, seperti Wayang, Batik, dan Keris.

Kesimpulan

Cara Memainkan Dan Cara Menghasilkan Bunyi Angklung Adalah dengan cara menggetarkan pipa bambu dan akan mengeluarkan suara dengan irama yang berbeda-beda. Selain itu, kalian juga telah mengetahui sejarah dari angklung dan berbagai teknik serta jenis angklung lainnya. Dengan begini dapat memberikan pengetahuan dan menambah wawasan kalian tentang kesenian tradisional, seperti angklung.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments