5 Tempat Aneh Di Dunia Yang Masih Sulit Dijelaskan Oleh Sains - Tips Tutorial Bersama

Senin, 22 Maret 2021

5 Tempat Aneh Di Dunia Yang Masih Sulit Dijelaskan Oleh Sains

Zaman dulu suatu pengetahuan masih sangat terbatas, banyak orang yang masih percaya mitos-mitos tahayul yang tidak jelas. Tapi semakin berjalannya waktu teknologi semakin maju dan canggih, ilmu pengetahuan atau sains juga semakin berkembang.

Hal-hal dulu yang sukar untuk sulit dijelaskan, sekarang ini sudah bisa mendapat penjelasan yang masuk akal. Tapi ada beberapa tempat yang terdapat keanehan, dimana para ilmuan pun masih bingung bagaimana keanehan itu bisa terjadi.

1. Rama Setu

Dalam cerita epik India Ramayana yang besar beberapa ribu tahun yang lalu, penulis Valmiki berbicara tentang sebuah jembatan di atas lautan yang menghubungkan India dan Sri Lanka. Jika kita melihat foto satelit di wilayah ini saat ini, kita akan melihat sedikit tanda penghubung antara kedua negara.

Jembatan Rama yang disebut Rama Setu yang juga dikenal sebagai jembatan Adam adalah hamparan pasir yang panjang menghubungkan pulau Rameswaram di India di lepas pantai tenggara Tamil Nadu ke Pulau Mannar di lepas pantai barat laut Sri Lanka.

Panjang jembatan sekitar 50 KM, sebagian besar badan jembatan berada di bawah air saat ini. Tapi berabad-abad yang lalu jembatan ini membentuk jalur penghubung antara India dan Sri Lanka, jalan setapaknya ada sampai akhir abad ke-15 dan bisa dilalui berjalan kaki.

Baca Juga : 5 Syarat Edan Jadi Istri Kim Jong Un

Sesuai catatan yang disimpan di kuil Rameswaram sampai akhirnya muncul badai, dan jembatan itu tenggalam dalam banjir. Keberadaan jembatan tersebut dikenal di India dan Sri Lanka sejak berabad-abad, terbukti dari legenda yang diabadikan oleh epos kuno Ramayana disebut Sethusamudram yang berarti laut jembatan.

Ahli geografi Persia abad ke-9 bernama Ibn Khordadbeh menyebut jembatan itu dalam bukunya yang berjudul Roads and Kingdoms, yang merujuk pada Set Bandhai atau Bridge of the Sea. Sementara nama Adam's Bridge adalah penemuan Inggris di awal abad ke-19 yang mengacu pada mitos Abraham  bahwa Adam menggunakan jembatan tersebut untuk menyeberang dari Sri Lanka ke India.

Banyak umat Hindu ortodoks menganggap keberadaan jembatan tersebut sebagai bukti Ramayana yang tak tergoyahkan dengan cerita-cerita yang digambarkan di dalamnya. Para ilmuan Pseudo pencetus teori konspirasi dan ahli teologi percaya bahwa jembatan itu sebenarnya dibangun oleh Rama dan tentara Keranya.

Ketika sebuah foto NASA di wilayah tersebut menunjukkan jalan setapak yang berkelak-kelok yang menghilang ke kejauhan dan diterbitkan pada tahun 2001. Para ahli teori konspirasi langsung berlomba-lomba untuk membuktikan bahwa itu struktur buatan manusia.

Meski ahli geologi sudah berkali-kali mencoba untuk menghilangkan mitos, nyatanya masih ada beragam pendapat dan kebingungan tentang sifat dan asal struktur ini. Ada lusinan teori yang mencoba menjelaskan strukturnya, salah satu teori menyebutkan jika jembatan itu merupakan hasil proses alami sedimentasi hingga membentuk pemisah.

Sementara teori lain yang menunjukan bahwa jembatan tersebut mungkin hanya merupakan garis pantai tua yang menyiratkan bahwa kedua daratan India dan Sri Lanka pernah terhubung.

Pembahasan mengenai jembatan Rama ini menjadi sedikit memanas, tatkala pemerintah India mengusulkan pengerukan jembatan itu untuk membuat rute perjalanan kapal di selat dangkal antara India dan Sri Lanka. Sebab saat ini kapal yang mencoba bergerak diantara pantai barat dan timur India harus terlebih dahulu mengelilingi Sri Lanka.

Saluran air laut yang panjang yang menghubungkan Selat Palk dan Teluk Mannar akan memotong jarak tempuh hingga 400 KM perjalanan, sehingga dapat menghemat waktu dan uang. Namun organisasi sayap kanan menentang proyek tersebut dengan mengatakan bahwa jembatan itu merupakan monumen religius sehingga tidak boleh dihancurkan.

Proyek tersebut pun saat ini ditunda, karena masih menunggu keputusan. Pemerhati lingkungan mengatakan bahwa pengerukan saluran akan menghancurkan karang, serta membahayakan cadangan ikan di daerah tersebut yang berpotensi mengganggu keseimbangan ekologi.

2. Sungai Arve

Sebuah sungai yang sangat unik dan aneh yang mengalir melalui Swiss, dimana kedua airnya terlihat seperti tidak menyatu. Kenapa sungai di tempat itu terlihat tidak bisa menyatu, itu dikarenakan sungai tersebut adalah gabungan dari dua sungai di Swiss, dimana salah satu sungai memiliki air warna biru dan satunya memiliki warna air yang cukup cokelat.

Kedua aliran sungai tersebut tidak menyatu baik dari permukaan sampai dasar, keanehan ini membuat ilmuan bingung sekaligus membuat orang biasa takjub. Sungai yang juga melalui Prancis ini memiliki panjang sekitar 100 KM, aliran sungai berasal dari gletser di lembah Chamonix yang berakhir di Rhone sebelah barat kota Jenewa.

Entah apa yang membuat kedua sungai ini tidak bisa menyatu, bisa dibilang mirip seperti kasus air dan minyak.

3. Sungai Shanay Timpishka

Mandi di pemandian air panas bisa menghasilkan banyak kemanfaatan, di Indonesia sendiri banyak lokasi pemandian air panas, salah satunya adalah pemandian air panas Ciater yang berlokasi di Jawa Barat. Tentunya air panasnya juga tidak terlalu panas, suhunya sangat pas untuk kita manusia menikmatinya.

Dan di Peru juga ternyata ada lokasi air panas, tapi bukan pemandian seperti di Ciater, melainkan sungai Shanay Timpishka. Sayangnya air di sungai Shanay Timpishka di Peru ini tidak bisa digunakan untuk berendam, alasannya adalah karena suhunya yang sangat panas sampai mendidih.

Sejumlah binatang yang secara tidak sengaja tercebur ke dalam sungai ini bisa dipastikan akan mati. Umumnya air akan menjadi panas apabila berada didekat dengan gunung berapi, tapi nyatanya hal ini tidak. Gunung berapi terdekat dari sungai Shanay Timpishka berjarak 700 KM, dan itu tidak cukup untuk bisa memanaskan air di sungai Shanay Timpishka, dan hal itulah yang membuat bingung para ilmuan.

4. Petrifying Well, Knaresborough

Apa kalian ingat dengan cerita rakyat dari Sumatera, yaitu Malin Kundang. Malin Kundang menceritakan kisah seorang anak yang dikutuk oleh ibunya sendiri dan menjadi batu akibat durhaka. Dan mungkin kalian ada yang berpikir, mana mungkin ada orang yang bisa berubah menjadi batu karena kutukan.

Mungkin hal tersebut benar, tapi di Inggris tepatnya di Knaresborough ada sebuah lokasi dimana benda apa pun yang ditaruh di tempat itu akan berubah menjadi batu, tempat tersebut bernama Petrifying Well. Petrifying Well merupakan sebuah sumur di wilayah Knaresborough, sumur tersebut berada di dekat gua Mother Shipton.

Baca Juga : 5 Hal Unik Yang Akan Kalian Temui Di Thailand

Air yang merembes dari dinding gua tersebut akan membuat benda apa pun menjadi batu. Menurut penelitian air yang mengucur dari gua tersebut mengandung mineral yang tinggi, sehingga mampu membuat barang apa pun tersentuhnya dapat berubah menjadi batu.

Namun proses untuk berubah menjadi batu tidak bisa secepat itu, yang terjadi disana adalah barang apa pun yang ditaruh hanya dalam waktu satu malam bisa berubah sekejap menjadi batu.

5. Gruner See, Austria

Tidak ada yang lebih rileks dari pada bersantai disebuah taman, udara yang sejuk tanpa polusi, dan kendaraan bermotor membuat pikiran kita tenang dan jiwa kita santai. Jadi tidak heran mengapa banyak orang yang lebih memilih bermeditasi di taman, tapi apa jadinya kalau taman tersebut suatu ketika tenggelam lalu muncul lagi.

Sebuah taman di Austria yang sangat asri, memiliki jalur hiking, tempat duduk untuk bersantai, dan pemandangan berupa danau yang setiap musim seminya selalu tenggelam. Taman ini dikelilingi oleh gunung Hochschwab dan hutan hijau.

Di musim salju hutan akan ditutupi salju, dan ketika musim semi tiba salju meleleh sampai membuat volume danau meningkat drastis dan menyebabkan taman tersebut selalu tenggelam. Untuk tetap bisa mengunjungi taman bawah air tersebut, kita akan membutuhkan perlengkapan renang.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments