Erupsi Terbesar Gunung Merapi Dalam 1 Abad Terakhir - Tips Tutorial Bersama

Senin, 05 April 2021

Erupsi Terbesar Gunung Merapi Dalam 1 Abad Terakhir

Merapi menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, memiliki siklus erupsi setiap 2 sampai 5 tahun sekali. Merapi menjadi gunung yang sangat berbahaya karena dikelilingi pemukiman yang sangat padat, sejarah mencatat gunung ini sudah meletus lebih dari 80 kali sejak tahun 1768.

Dan pada tahun 2020 kemarin, tepat 10 tahun silam merapi mengalami erupsi terbesar dalam 1 abad terakhir yang mengakibatkan ratusan korban jiwa yang tewas.

1. Erupsi Merapi Terbesar Dalam 1 Abad Terakhir

Merapi mulai memperlihatkan gelagat tak tenang sejak akhir september 2010 dan puncaknya terjadi pada 26 oktober 2010. Tepat pukul 17.02 WIB merapi mulai erupsi dan suara gemuruh terdengar hebat, hujan kerikil dan abu vulkanik pekat melanda dengan cepat.

Merapi menyemburkan lava serta wedhus gembel ke berbagai arah dan disertai dengan letusan yang berlangsung terus-menerus, butiran bebatuan panas terlempar hingga ribuan meter tingginya dan jatuh ke bumi menimpa seluruh sudut perkampungan disekitarnya.

Baca Juga : Kutukan Mumi Bikin Ngeri, Benarkah Kutukan Mumi Itu Ada atau Hanya Kebetulan Saja

Sangking dahsyatnya suara gemuruhnya terdengar hingga kota Yogyakarta dan Wonosobo yang berjarak lebih dari 50 km, bahkan material abu letusan juga terbawa angin sampai menghujani sebagian wilayah Jawa Barat. Sejak saat itu gunung setinggi 2.930 meter tersebut mengalami serangkaian erupsi yang diiringi awan panas dan banjir lahar dingin yang terjadi hingga beberapa bulan.

2. Detik-Detik Proses Evakuasi Yang Dramatis

Bencana tersebut mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang cukup besar, sekitar 400 ribu jiwa terpaksa diungsikan terutama bagi yang tinggal di radius 20 km dari puncak merapi. Proses evakuasi beberapa saat sebelum letusan pun sangat dramatis, langit tampak gelap karena tertutup hujan abu yang pekat, reruntuhan material letusan juga membuat para relawan semakin berpacu dengan waktu.

Tangisan, jerit panik, serta lantunan doa dari warga terdengar saling saut menyaut. Sayangnya tak sedikit warga yang menolak untuk diungsikan karena mereka memiliki kepercayaan bahwa merapi memiliki jalan lahar dan awan panas sendiri melalui kali gendol.

Proses evakuasi pasca letusan juga tak semudah perkiraan, puluhan dusun terlihat rata akibat tumpahan material merapi, seluruh bangunan hancur, binatang ternak mati terpanggang, dan ratusan hektar lahan pertanian hangus terpanggang, udara pun terasa panas disertai dengan debu dijalanan setebal 10 cm yang masih terasa hangat jika dipijak.

Tercatat 353 orang tewas, termasuk yang paling fenomenal ialah wafatnya sang juru kunci gunung merapi "Mbah Maridjan".

3. Wafatnya Sang Juru Kunci Merapi

Rangkaian letusan gunung merapi pada 2010 turut merenggut nyawa sang juru kunci Ki Surakso Hargo atau yang kerap disapa mbah Maridjan. Mbah Marijan dan merapi seakan tak bisa terpisahkan, beliau memegang teguh tanggung jawabnya sebagai penjaga merapi, sehingga menolak untuk di evakuasi.

Beliau sudah 2 kali menolak permintaan Sultan Hamengkubuwono X kala diminta untuk mengungsi, sudah menjadi rahasia umum jika Mbah Maridjan berseteru dengan Sultan Hamengkubuwono X. Bukan bermaksud tak menghormati, tapi yang status sultan dan juga menjabat sebagai gubernur membuat mbah Maridjan merasa bahwa himbauan tersebut sama halnya dengan perintah pejabat pemerintahan bukan titah dari seorang raja.

Mbah Maridjan tetap bertahan di kediamannya di Dusun Kinaherjo, pengalaman bahwa Kinaherjo selalu terhindar dari marabahaya setiap kali merapi meletus menjadi pegangan kuat bagi mbah Maridjan. Tapi tidak pada 2010, tingkat merapi berbeda dengan pola erupsi yang terjadi sebelum-sebelumnya.

Nahas, gulungan awan panas meluncur melewati kawasan tempat mbah Maridjan bermukim, sang juru kunci pun tewas terbakar wedhus gembel. Jasadnya yang mengenakan batik dan kain sarung ditemukan beberapa jam kemudian oleh tim SAR di kamar mandi dengan posisi tengah bersujud menghadap ke laut selatan.

4. Merapi, Gunung Sejuta Misteri

Merapi memang penuh sejuta misteri, gunung yang berlokasi diantara provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sudah lama dikenal sebagai salah satu gunung keramat di Indonesia yang menyimpan banyak sekali kisah mistis.

5. Garis Imajiner Antara Merapi Dan Pantai Laut Selatan

Gunung merapi diyakini menduduki posisi penting dalam mitologi Jawa, merapi merupakan simbol kekuatan magis yang melingkupi Yogyakarta. Konon terdapat sebuah garis imajiner yang merupakan sumbu filosofis Yogyakarta yang menghubungkan gunung merapi di utara dengan Pantai Parangkusumo di laut selatan.

Keraton Yogyakarta yang berada di tengah-tengah garis imajiner tersebut di filosofikan sebagai titik imbang antara keduanya. Keseimbangan horizontal dilambangkan oleh laut selatan yang mencerminkan hubungan manusia dengan manusia, sedangkan gunung merapi dilambangkan sisi vertikal yang mencerminkan hubungan antara manusia dengan yang maha kuasa.

Menurut legenda penguasa gunung merapi memiliki hubungan erat dengan penguasa laut selatan yaitu Ibu Kanjeng Ratu Kidul, jika merapi bergejolak maka laut pun ikut bergoyang.

6. Juru Kunci Merapi, Dulu Dan Sekarang

Setelah mbah Maridjan meninggal peran juru kunci seakan tenggelam oleh abu vulkanik yang dimuntahkan merapi di kala itu, padahal pada april 2011 keraton Yogyakarta menunjuk Suraksohargo Asihono atau yang kerap disapa Mbah Asih sebagai juru kunci merapi.

Seperti ujian melamar pada umumnya, pemilihan sebagai juru kunci harus melalui proses seleksi dengan serangkaian test dan juga wawancara, berkat pengalaman dan abdi dalem yang didukung dengan pengetahuan tentang merapi Mbah Asih pun terpilih untuk menggantikan posisi sang ayah.

Juru kunci merapi dikenal selalu berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistis, klenik, dan pertapaan. Bahkan di waktu-waktu tertentu pasti diadakan ritual khusus sebagai tanda penghormatan untuk penunggunya. Setelah almarhum Mbah Maridjan tiada ritual ini tak semata-mata berhenti, kegiatan itu diteruskan oleh sang juru pengganti yaitu Mbah Asih.

Baca Juga : Dari Sampah Jadi Berfaedah: Kastil Megah Dari Sampah

Namun ada perbedaan yang paling mendasar antara Mbah Asih dengan Mbah Maridjan. Jika sosok Mbah Maridjan banyak bergantung dengan ritual dan hal mistis, sang anak yakni Mbah Asih sebagai juru kunci di jaman milenial sudah lebih terbuka pada kemajuan teknologi untuk meredam kemarahan gunung merapi.

Segala informasi tentang merapi tidak hanya ia pikir dan terawang dari terjemahannya saja, Mbah Asih mengaku ia tak memiliki alat yang canggih untuk melihat geliat merapi. Maka dari itu Mbah Asih sering bertukar pesan dengan BMKG maupun BNPB agar tidak terjadi disinformasi.

7. Upacara Sakral Ritual Labuhan Merapi

Upacara labuhan merapi merupakan salah satu ritual yang rutin diselenggarakan di gunung merapi, upacara yang selalu digelar setiap tanggal 30 bulan rajab ini dimaknai sebuah persembahan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga tanda penghormatan bagi leluhur keraton Yogyakarta.

Proses ini diawali dengan arak-arakan ubo rampe dari kantor kecamatan cangkringan menuju petilasan rumah Mbah Maridjan, untuk kemudian diserahkan kepada juru kunci. Ubo rampe akan disemayamkan selama semalaman sambil diadakan pagelaran wayang kulit dan doa semalam suntuk, sebelum akhirnya di arak menuju ke lereng gunung merapi.

8. Wisata Magis Khas Gunung Merapi

Gunung merapi juga merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang syarat akan hal magis, bersejarah, serta menguji adrenalin. Salah satu yang terkenal adalah puncak garuda, disebut puncak garuda karena konon bentuknya mirip seekor burung garuda lengkap dengan bentuk kepala, badan dan kedua sayapnya.

Setelah erupsi 2010, puncak garuda nampak hanya menyisakan beberapa bagian saja. Tingkat resikonya pun semakin tinggi hal tersebut dibuktikan dengan kasus seorang mahasiswa yang terjatuh ke kawah gunung merapi sesaat setelah mengambil foto selfie di puncak garuda pada 2015 lalu.

Puncak garuda berada di dekat kawah pasar bubrah, lokasi ini biasa digunakan para pendaki untuk beristirahat karena tanahnya yang penuh bebatuan. Pasar bubrah dikenal memiliki hawa mistis yang begitu kental, menurut legenda lokasi ini disebut-sebut sebagai kerajaan gaib sebagai tempat transaksi jual beli para jin layaknya sebuah pasar.

Tak banyak para pendaki yang merasakan pengalaman mistis karena bermalam disini. Tak hanya pasar bubrah salah satu wisata merapi yang bikin merinding ialah bunker kaliadem, nuansa di bekas bunker itu terasa begitu sunyi, gelap, dan mencekam. Bukan tanpa alasan bunker itu ditinggalkan, pada erupsi 2006 bunker tersebut malah menelan korban, 2 orang relawan berlindung di dalam bunker tersebut justru tewas terpanggang hidup-hidup lantaran lelehan lava mengalir tepat di atas bunker.

Menurut cerita warga dari mulut ke mulut, setiap malam sering terdengar sayup-sayup suara tangisan dari dalam bunker. Jika berkunjung ke merapi tak lengkap rasanya jika tak napak tilas ke museum sisa hartaku, disini pengunjung bisa melihat berbagai sisa harta yang nyaris meleleh akibat terkena sapuan wedhus gembel pada letusan merapi pada 2010 silam.

Di beberapa sudut juga tertera tulisan-tulisan pilu yang mengingatkan tentang keganasan merapi, bahwasannya harta benda sewaktu-waktu bisa di ambil oleh sang maha kuasa.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments