5 Kisah Narapidana Yang Kabur Dari Penjara - Tips Tutorial Bersama

Sabtu, 01 Mei 2021

5 Kisah Narapidana Yang Kabur Dari Penjara

Bagi kalian yang pernah menonton film action yang berjudul Mission Impossible pasti sudah akrab dengan aksi-aksi mereka yang penuh dengan berbagai trik. Aksi mereka pun dipenuhi dengan warna adegan kabur-kaburan yang sering kali tidak masuk akal dan mustahil untuk dilakukan.

Ternyata aksi yang spektakuler tersebut tidak hanya ada di film saja, namun juga pernah terjadi di dunia nyata. Di dunia ini ada beberapa kasus dimana orang narapidana kabur dari penjara. Mereka pun menggunakan cara-cara yang unik dan cerdik, hal itu untuk menipu dan mengelabui para penjaga penjara.

Aksi semacam ini sering kali disebut dengan istilah Prison Break. Berikut di bawah ini adalah daftar kisah legendaris para narapidana yang kabur dari penjara.

1. Yoshie Shiratori

Di era tahun 1930-an seorang pria asal Jepang yang bernama Yoshie Shiratori berhasil ditangkap oleh polisi setempat. Pasalnya dia dicurigai telah melakukan pembunuhan dan sejumlah pencurian. Namun pada awal tahun 1936 Yoshie berhasil lolos dari penjara Aomori, caranya ia menggunakan seutas kawat yang dipakai untuk mengambil kunci gemboknya.

Sayangnya usahanya telah ketahuan dan ia segera ditangkap serta dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Beberapa tahun kemudian ia kembali mencoba kabur dari penjara, ia pun berhasil meloloskan diri dari sebuah penjara yang bernama Akita. Pada saat itu Yoshie menyusup melalui ventilasi udara, namun nasib sial lagi-lagi menghampirinya.

Yoshie lagi-lagi tertangkap setelah dua tahun berhasil lari dari kepolisian. Seperti tidak ada kapoknya, di tahun 1944 Yoshie kembali merencanakan pelariannya. Kali ini dia memanfaatkan pecahan mangkuk makanan sebagai alat bantu untuk melepaskan borgolnya. Untuk kesekian kalinya pun Yoshie berhasil lolos dari penjara.

Baca Juga : 5 Fakta Kekayaan Sultan Brunei

Namun lagi-lagi pelarian Yoshie tidaklah lama, setelah masa peperangan kedua usai ia kembali ditangkap dipertengahan tahun 1946. Pihak pengadilan Sapporo pun memutuskan untuk menghukum mati Yoshie, sembari menunggu hari eksekusinya Yoshie kembali merencanakan pelarian dirinya lagi dengan cara menggergaji lapisan papan lantai kamar selnya dengan menggunakan lempeng logam tajam.

Usahanya tersebut ternyata membuahkan hasil dan ia pun telah berhasil lolos dari penjara itu meski harus menggali tanah dengan menggunakan sebuah mangkuk makanan. Dengan berbagai usaha kaburnya sudah sepantasnya Yoshie disebut sebagai spesialis pelarian diri dari penjara. Namun pada saat menginjak usia 41 tahun, Yoshie merasa jera dengan aksinya tersebut.

Pada akhirnya dia mengaku dan menyerahkan diri kepada seorang polisi. Pada saat itu entah karena alasan apa Yoshie pun diampuni dan dibebaskan di tahun 1960, setidaknya nasib Yoshie kali ini tidak berujung apes.

2. Trio Imposibble

Pada tahun 1995 ada 3 sekawan yang bernama Andrew Rodger, Keith Rose, dan Matthew Williams mencoba melarikan diri dari penjara Parkhurst, U.K. Mereka kabur dengan membuat alat-alat mereka, pertama mereka membuat tangga baja sepanjang 25 kaki untuk melewati pagar penjara. Namun itu bukan satu-satunya peralatan yang mereka buat.

Tahukah kalian, ternyata mereka bertiga bekerja dibagian pemotongan logam di penjara. Hal itu pun memungkinkan mereka untuk membuat pistol dengan amunisi yang diselundupkan dari luar penjara. Tidak hanya itu saja, mereka juga membuat kunci persis yang dipegang oleh sipir penjara. Ada pun cara kerjanya, mereka membuka setiap pintu dengan menggunakan kunci mereka sendiri.

Mereka kemudian berjalan dengan tenang. Ketika mereka tiba ditembok penjara, mereka melubangi pagar penjara dan menyebrangi dengan menggunakan tangga yang mereka buat sendiri. Namun hal tersebut tidak berjalan dengan mulus dan nasib sial pun menghampiri mereka. Aksi Prison Break yang mereka lakukan gagal selama 4 hari kemudian mereka tertangkap.

Padahal rencana aksi mereka berikutnya adalah kabur dan mencuri pesawat. Keith Rose sendiri yang seorang pilot amatir bisa menerbangkan mereka bertiga dan kabur menuju ke tempat yang aman.

3. The Korean Houdini

Kali ini kisah usaha kabur dari penjara berasal dari negara ginseng adalah Choi Gap-bok seorang narapidana asal Korea yang kabur dari penjara lewat aksi yang sangat menakjubkan. Coba bayangkan, dia berhasil lolos dari lubang makanan. Choi yang berusia 50 tahun itu sendiri ditangkap karena kasus perampokan dan terpaksa mendekam di penjara.

Choi sama sekali tidak menyangka latihan yoga yang dilakukannya selama 23 tahun suatu saat akan berguna untuk kabur dari penjara. Pada awalnya ia meminta minyak perawatan tubuh kepada sipir penjara, minyak itu digunakan keesokan harinya untuk melakukan aksi kaburnya. Esok harinya ia melumasi tubuhnya dengan minyak tersebut.

Ia pun mempraktekkan teknik yoga untuk lolos dari slot makanan yang hanya berukuran 6x17 inch. Hebatnya aksi ini dilakukan dengan sangat cepat, yaitu hanya 34 detik saja. Dengan demikian aksi Choi yang sangat mulus membuat sipir penjara terpengangah keesokan harinya. Sipir mendapatkan Choi sudah tidak ada di selnya lagi, yang lebih menakjubkan tidak ada kerusakan sedikit pun pada pintu sel.

Kemudian aksi Choi yang menggemparkan mendapat liputan luas dari media Korea dan menjulukinya sebagai Korean Houdini. Alih-alib bisa bebas, Choi kembali tertangkap 6 hari kemudian dan ia kembali dimasukkan dalam sel dengan slot makanan yang lebih kecil dari yang sebelumnya. Rupanya pihak penjara belajar dari pengalaman yang ada.

4. Jack Sheppard Escape Specialist

Di film-film kita sering melihat aksi narapidana yang kabur menggunakan rangkaian sprei yang diikat menjadi tali. Hal itulah yang terinspirasi dari aksi Jack Sheppard seorang narapidana di abad ke-18. Karena berbagai aksi pelariannya dia kemudian menjadi tenar layaknya seorang selebriti. Dikisahkan sel Jack Sheppard adalah sel yang tembok tanpa jendela.

Aksi pertama Jack adalah membobol tembok penjara yang menimbulkan suara bising yang kemudian menarik perhatian para sipir. Namun aksinya yang pertama berujung dengan kegagalan, Jack kemudian ditempatkan di sel dengan penjagaan yang maksimal, yaitu kaki dan tanggannya ikut dirantai. Pada suatu hari Jack menemukan sebuah kawat dan menggunakannya untuk membuka gembok rantainya.

Baca Juga : 5 Penampakan Malaikat Yang Tertangkap Camera Di Seluruh Dunia

Jack kemudian kabur dengan melalui cerobong asap setelah melepaskan jeruji besi, ia menggunakan rantainya yang berhasil ia buka gemboknya. Dengan kemampuannya Jack menjebol 6 pintu berlapis dan melompat keluar atap rumah para penduduk, dengan sekejap Jack pun hilang di kegelapan malam. Namun tidak lama setelah aksi kaburnya, Jack kembali tertangkap dan dihukum mati.

Pada hari kematiannya eksekusi Jack dihadiri oleh setiap warga kota London, hal itu tentu menggambarkan seberapa tenar dirinya sebagai selebritis spesialis kabur dari penjara.

5. The Psychologist

Banyak adegan film yang terinspirasi dari kisah nyata, seperti film yang berjudul Catch Me if You Can yang dibintangi oleh Leonardo di Caprio, film tersebut diadaptasi dari biografi Frank Abagnale Jr. Dalam umur 19 tahun ia telah berhasil menggelapkan uang senilai 2,5 juta USD di 26 negara selama 5 tahun. Aksinya tersebut dimulai ketika ia berusia 16 tahun, ternyata Frank merupakan seorang master psikologis yang sangat terampil dalam menyamar.

Ia pun dapat berubah penampilannya dalam sekejap mata, misalnya menjadi seorang guru, pilot, dokter, pengacara, dan sosok yang lain. Ia juga telah berhasil mengakali beberapa birokrasi dan menggelapkan jutaan dollar lewat aksinya tersebut. Salah satu teknik legendarisnya yang sangat terkenal adalah ketika Frank berhasil kabur dari penjara.

Dengan memanfaatkan keahliannya membaca psikologis orang lain. Pasalnya ia dihukum selama 12 tahun karena berbagai pemalsuan dan penipuan yang dilakukannya. Pada tahun 1971 bagian administrasi lupa mengirim surat-surat penahanan dirinya, hal tersebut seketika Frank memanfaatkannya.

Ia pun yakin para penjaga bahwa ia sebenarnya adalah seorang agen federal yang sedang berpura-pura menyamar menjadi narapidana untuk melakukan inspeksi penjara. Sipir penjara pun mempercayainya dan memberikan perlakuan istimewa pada Frank dibandingkan tahanan yang lain. Dalam penjara Frank memiliki seorang teman yang bernama Jean Seabring.

Ia juga pernah dikunjungi oleh agen FBI terkait kasus Frank Abagnale. Agen FBI yang bernama Joe Shea ini pernah meninggalkan kartu identitas FBI-nya yang dirumah Jean Seabring. Seabring kemudian menyamar sebagai tunangan Frank dan mengunjunginya di penjara sambil membawakan kartu identitas FBI tersebut. Satu kartu lainnya berisi nomer telepon Jean Seabring dan menyerahkannya kepada Frank Abagnale.

Frank kemudian memberikan kartu FBI Joe Shea sebagai bukti, ia juga menyuruh sipir penjara menelepon nomer yang tertera pada kartu yang kedua yang berisi nomer telepon Jean Seabring. Saat para sipir menelpon, Jean berpura-pura menjadi operator FBI dan menjelaskan bahwa tugas Frank telah selesai dan meminta sipir penjara untuk melepaskannya segera.

Berkat usaha cerdiknya tersebut Frank pun akhirnya berhasil kabur dengan sangat mulus. Seketika ia pun menghebohkan dunia keamanan militer FBI dan spionase. Namun FBI kemudian justru meminta bantuan pada Frank untuk menyelesaikan suatu persoalan lewat keahliannya, ia kemudian menjadi konsultan keamanan Amerika Serikat yang terpandang. Tidak seperti kisah pada napi yang lainnya, kisah Frank malah berujung keberuntungan.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments