6 Kota Mati Yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri - Tips Tutorial Bersama

Rabu, 17 Maret 2021

6 Kota Mati Yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri

Apa yang pertama kali kalian pikirkan ketika mendengar lokasi yang disebut sebagai Kota Mati. Istilah ini diberikan karena penduduk setempat memutuskan untuk meninggalkan daerahnya. Memang selalu ada alasan mengapa warga memilih pergi, semua itu erat kaitannya dengan keselamatan yang terancam.

Bisa karena bencana alam, wabah penyakit, krisis perekonomian, peristiwa atau masa lalu yang kelam. Alhasil, kota tersebut menjadi hunian sepi, mencekam, dan mengerikan baik secara fisik maupun suasana.

Kota mati bernuansa horror ternyata bukan hanya ada dalam cerita dongeng, meski jumlah penduduk bumi saat ini sudah mencapai 7 miliar lebih, masih saja ada area kosong yang tak berpenghuni.

1. Garnet, Amerika Serikat: Suara Misterius Di Bekas Tambang Emas

Pada awal 1860an Garnet yang merupakan wilayah bagian di Negara Montana, Amerika Serikat dipenuhi para penambang dari penjuru dunia, maklum dahulu tempat ini menjadi pusat emas terbesar di Negeri Paman Sam.

Karena banyaknya penambang yang mengeruk sumber daya alam mengakibatkan emas di kota ini habis tak bersisa. Akhirnya pada era 1900an pekerja tambang yang tadinya bermukim disana memutuskan untuk pergi.

Baca Juga : Kisah Misteri dan Suara Magis di Tugu Lonceng Cilebut

Garnet-pun sunyi tanpa penghuni, sangking sepinya disini sering terdengar suara-suara misterius yang menyerupai dentingan piano dan suara orang yang sedang melakukan pertambangan emas, suatu hal yang mustahil karena Garnet sudah menjadi kota mati.

Meski telah ditinggalkan penduduknya kawasan ini sekarang mampu menarik warga sekitar atau pengunjung yang sengaja datang karena penasaran dengan keberadaan kota mati tersebut.

2. Butugychag, Rusia: Lokasi Kerja Paksa Saksi Ribuan Nyawa Melayang

Butugychag yang terletak di Timur Laut Rusia dahulunya adalah tambang timah, emas, dan uranium. Seiring berkembangnya zaman Butugychag berganti nama menjadi Oblast Magadan.

Walau pernah dijadikan area penambangan, lokasi ini merupakan julukan sebagai lembah kematian. Sebutan itu muncul karena suku Nomad dan setempat menemukan kawasan ini dipenuhi tulang belulang manusia.

Akibat penemuan tersebut, Butugychag diduga sempat dijadikan tempat eksperimen medis rahasia terhadap koloni pekerja paksa pada era 1937 hingga 1957. Kurang lebih sekitar 400 ribu tahanan tewas dengan kondisi memperhatinkan, para ilmuan percaya kota mati ini digunakan untuk menerapkan sistem Gulag atau situasi dimana orang-orang dipekerjakan layaknya budak dan rutin diberikan hukuman keji.

Pasca jatuhnya pemerintah Josef Stalin, Unisoviet resmi menghapus sistem Gulag pada tahun 1960. Meski Butugychag ditinggalkan para tahanan lokasi ini tetap dibiarkan utuh, alhasil daerah yang menjadi saksi sejarah hitam tersebut masih bisa dijelajahi.

Dari hasil penelusuran beberapa bangunan dan kamp-kamp usang menambah kelam suasana kota mati.

3. Pulau Inchkeith, Skotlandia: Lokasi Isolasi Penderita Sifilis Zaman Raja James IV

Pulau Inchkeith di ujung Skotlandia ini terkenal sebagai kota mati, ada sejumlah alasan yang mendasari penamaan wilayah tersebut. Pertama pada 1400an area ini menjadi isolasi bagi penderita sifilis yang tengah merajarela, harapan mereka hanya dua, sembuh dan kembali ke daerah asalnya atau meninggal dan dikubur disana.

Penyakit kelamin yang disebut juga sebagai raja singa memang sedang mewabah di kawasan Eropa di kala itu, demi menghindari wabah yang semakin merebak para penderita sifilis diasingkan ke pulau tersebut karena penyakit ini sangat mematikan dan dapat menular seketika.

Alasan berikutnya yang menyebabkan Pulau Inchkeith mencekam adalah eksperimen terlarang yang dilakukan Raja James IV pada 1443. Sang raja membuang dua bayi laki-laki di kota tersebut dan dibesarkan oleh perempuan tuna wicara atau bisu. Tujuannya untuk mengetahui apakah bayi yang tidak diajarkan berkomunikasi akan mengembangkan kemampuan bertutur kata atau tidak.

Berdasarkan teorinya anak-anak itu pasti bisa berbicara karena tuhan telah memberikan bahasa kepadanya, namun harapan itu sirna kedua anak laki-laki tersebut tak dapat bicara, mereka hanya bisa bergerak liar dan menirukan suara alam yang selama ini mereka dengar.

Menginjak 1986 Pulau Inchkeith beserta misterinya dibeli seorang dermawan bernama Sir Tom Farmer, jika ingin menginjakan kaki disana pengunjung wajib mendapatkan izin terlebih dahulu.

4. Resor Sanzhi, Taiwan: Rumah Mewah Berbentuk Ufo

Resor Sanzhi yang awalnya dibangun untuk peristirahatan mewah pada tahun 1978 harus ditinggalkan sebelum diresmikan, bangunan yang berbentuk ufo yang berada di Taiwan itu berubah menjadi kota mati karena kerap menjadi peristiwa kematian misterius.

Sangking horrornya, tak ada seorang-pun yang dizinkan untuk menginjakan kaki di areal tersebut sejak 1980. Dalam proses pembangunan resor futuristik ini terdapat beberapa kasus bunuh diri yang menyeret para pekerja, padahal selama ini pekerja tidak pernah menunjukan tanda-tanda depresi.

Beberapa pihak menyakini resor tersebut berdiri diatas makam tentara Belanda yang arwahnya gentayangan dan sering kali menampakan diri. Sebagian orang percaya resor ini telah dikutuk akibat penghancuran patung naga, yang sebelumnya berada di pintu masuk.

Meski teori konspirasi terus diperbincangkan tak ada yang mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi.

5. Desa Houtouwan, Cina: Bangunan Hijau Yang Tertutup Tanaman Merambat

Ada satu wilayah di China yang terbengkalai dan ditinggalkan penduduknya, yakni Desa Houtouwan yang terletak di Kepulauan Shengshan sebelah timur Shanghai. Perkampungan hijau ini mulai ditempati pada 1950, bahkan menjadi desa nelayan yang sangat makmur menginjak era 1980an.

Namun karena lokasinya yang terpencil dan sulit dijangkau membuat warga setempat pada tahun 1990 perlahan-lahan pergi untuk mencari kehidupan baru, rata-rata dari mereka pindah ke China daratan dan lambat laun desa ini mulai kosong, sampai akhirnya benar-benar tak berpenghuni.

Baca Juga : 6 Lokasi Pembantaian Yang Pernah Terjadi Sepanjang Sejarah

Dengan alasan sepi pada 2002 area itu dilebur menjadi satu desa dengan desa yang berada didekatnya. Setelah belasan tahun lamanya, alam pun mulai menyulap kota mati ini menjadi cantik tertutup lumut dan tumbuhan merambat, kesan angker seketika sirna.

Sejauh mata memandang yang tampak adalah keindahan dari nuansa hijau, popularitas desa Houtouwan melonjak memasuki 2015 ketika seorang fotografer mengabadikannya. Hanya waktu singkat bangunan hijau rutin dikunjungi turis lokal serta mancanegara.

6. Craco, Italia: Perbukitan Cantik Rawan Bencana Alam

Kota mati memang terdengar mengerikan, alih-alih bikin bulu kuduk berdiri wilayah ini mempunyai pemandangan cantik. Layaknya indahnya panorama khas Italia, Craco adalah sebuah kota mempesona di kawasan Basilicata provinsi Matera.

Perbukitan ini mempunyai julukan sebagai kota kematian, gelar itu ada kaitannya dengan cerita masalalu Craco yang menyedihkan. Selain bencana alam, datangnya wabah penyakit yang menghantui Benua Eropa pada 1656, mengakibatkan ratusan penduduk meninggal dunia.

Kota yang dulunya di huni 25.900 jiwa ini memiliki kontur untik berpasir sehingga rentan terhadap bencana gempa bumi serta tanah longsor. Selepas wabah hilang Craco kembali diterjang longsor pada 1963 dan sebagian pun kota hilang.

Para korban selamat mulai menetapkan hati untuk pindah, akhirnya Craco hanya menyisakan bangunan. Miris, warga yang mayoritas petani gandum memilih hengkang ke Amerika Serikat pada 1892 mengikuti alur migrasi yang terjadi saat itu.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments