Makanan Beracun: Jangan Masak Ini Kalau Bukan Chef Andal - Tips Tutorial Bersama

Selasa, 30 Maret 2021

Makanan Beracun: Jangan Masak Ini Kalau Bukan Chef Andal

Meracik makanan ala chef tidak semudah membuat mie instan, ada banyak pengetahuan yang tidak diketahui orang awam, jangankan gosong salah-salah meracik bumbu bisa menyebabkan masakan menjadi racun mematikan.

Contohnya seperti ikan buntal, hewan laut yang bisa mengembang dan mengeluarkan duri tajam saat dirinya merasa terancam. Banyak kasus orang yang mengkonsumsi ikan buntal tewas karena cara memasaknya yang salah.

Para koki harus memiliki sertifikat khusus untuk mengolah santapan ini, dari mencuci lendir, memotong kepala ikan, membuang kulit, hingga membelah daging semua itu ada aturannya. Jika salah memotong maka racun akan menyebar dan orang yang menyantapnya akan menghadapi maut.

Fugu Sashimi adalah makanan mewah di negeri Sakura, satu ekornya di hargai sekitar Rp 1,7 juta. Tak heran para ahli masak di Jepang rela sekolah bertahun-tahun hanya demi selembar sertifikat untuk dapat mengolah ikan fugu.

Lantas apakah ada kuliner lain yang memiliki tingkat kesusahan serupa. Masakan berikut hanya boleh dimasak oleh chef andalan, salah langkah hidangan makanan bisa menjadi masalah.

Cycad: Tumbuhan Beracun Yang Ternyata Bisa Jadi Makanan

Cycad merupakan salah satu tanaman purbakala yang terus bertahan hingga kini, cycad tumbuh secara alami di kepulauan Guam. Ini adalah jenis tumbuhan beracun, namun masyarakat Amami Oshima mampu mengembangkannya menjadi sebuah sajian layak di makan.

Semua berawal dari perang dunia ke-2, pada masa itu pulau Amami terkunci dan tidak memiliki sumber daya sehingga terjadi kelaparan masal.

Hanya ada pohon cycad yang tersisa, mereka memutar otak dan mencari cara untuk mengolah tumbuhan beracun ini agar aman di makan, hasil perjuangan tidak sia-sia. Akhirnya penduduk pulai Amami kini menjadikan cycad sebagai bahan makanan tradisional.

Baca Juga : Aksi Penyelamatan Heroik Di Detik-Detik Terakhir

Mereka mengolah makanan berbahaya menjadi berbagai bahan menu seperti keripik, mie, mochi, sup, hingga berbagai kue kering dan basah. Bahkan seluruh elemennya bisa dimanfaatkan dari buah, kulit, serta batang pohon.

Namun cycad harus melalui proses panjang terlebih dahulu. Semuanya harus dikeringkan dan fermentasi, proses penjemuran di bawah sinar matahari adalah kunci utama dalam menghilangkan zat beracun yang mematikan.

Tidak banyak kalangan yang berani mengolah cycad, pulau Amami di Jepang adalah salah satu dari segelintir masyarakat di planet bumi yang berani mengolah bahan beracun ini.

Feseekh: Ikan Asin Ala Mesir Yang Bisa Bikin Koma

Pernah mendengar menu makanan bernama Feseekh..?? Menu ini berupa ikan asin ala Mesir. Berbeda dengan ikan asin Indonesia yang akan di masak setelah proses pengasinan, fesekh dibiarkan mentah saat disantap dengan roti dan sayuran.

Feseekh berbahan dasar ikan Belanak, cara mengolahnya pun unik. Ikan dibersihkan lalu dimasukkan ke dalam tong kayu dan direndam menggunakan garam serta pasir khusus, lalu dibiarkan selama 25 hari.

Feseek di olah dengan cara fermentasi, teknik masaknya menggunakan kekuatan garam + kesabaran. Rasanya sulit untuk dijelaskan, feseekh memiliki rasa yang amat tajam serta sedikit bau busuk.

Departemen kesehatan mesir sudah berkali-kali mengeluarkan larangan mengkonsumsi feseekh, karena banyak kasus kematian setelah menyantap ikan asin mentah ini. Manusia yang memakannya berpotensi memiliki gejala awal seperti otot lemas, sakit perut, gangguan pernafasan yang berujung koma.

Namun semua itu terjadi jika peramu feseekh menerapkan metode yang keliru. Feseekh harus menggunakan ikan 100% segar dan tidak boleh kekurangan garam saat proses perendaman.

Meski menimbulkan potensi bahaya, feseekh tetap di konsumsi rakyat mesir, selain karena lezat dan memiliki rasa yang khas, feseekh juga merupakan menu tradisional yang sudah turun temurun.

Hakarl: Daging Hiu Busuk Khas Islandia

Umumnya makanan memiliki aroma yang menggoda selera, tetapi tidak demikian dengan menu yang bernama Hakarl. Semerbak amis bercampur busuk yang dahsyat menjadi ciri khas makanan Islandia ini.

Hakarl terbuat dari daging ikan hiu, potongan daging ikan hiu di kubur dalam timbunan batu kerikil panas, kemudian daging di fermentasi lalu digantung untuk diangin-anginkan sampai benar-benar kering selama 4 bulan.

Hakarl harus diolah dan difermentasi terlebih dulu, sebab ikan predator yang hidup di perairan dingin tersebut mengandung racun di dalam tubuhnya.

Hakarl disebut-sebut sebagai makanan paling menjijikan dan menyengat di dunia, bahkan setiap habis memakan potongan daging hakarl akan ada after test yang terus menempel di lidah.

Tidak sedikit pula warga Islandia yang menolak mengkonsumsi kuliner yang satu ini, lantaran aromanya yang kelewat ekstrim. Padahal hakarl adalah resep turun temurun asli dari bangsa viking.

Hakarl mudah ditemui di supermarket di negeri Skandinavia, harga sekantong untuk 500 gram terbilang mahal yakni sekitar 2 juta rupiah.

Tempe Bongkrek: Sajian Khas Indonesia Yang Bisa Membawa Petaka

Siapa bilang kuliner khas Indonesia menjadi jaminan aman untuk dimakan, kalian mungkin pernah mendengar tempe bongkrek. Salah dalam mengolah tempe bongkrek bisa menyebabkan kematian lohh.

Tidak beda jauh dengan versi tempe lainnya, bongkrek terbuat dari biji kedelai serta ampas kelapa. Makanan ini merupakan kudapan khas Jawa Tengah yang biasa ditemui di Banyumas dan Cilacap.

Tempe bongkrek sering kali menyebabkan keracunan karena terkontaminasi bakteri Burkholderia galdioli, gejala keracunan tempe bongkrek biasanya timbul dalam 12 jam setelah mengkonsumsi.

Baca Juga : Apa Jadinya Jika Orang-Orang Ini Telat Menghindar Menghadapai Sebuah Ledakan, Nyawa Taruhannya

Awalnya penderita akan merasa mual, lemas, sesak nafas, hingga sulit bernafas. Pertolongan pertama bila mengalami hal ini adalah dengan mengeluarkan tempe bongkrek dari lambung dengan menggunakan obat pencahar.

Pemerintah Indonesia sudah melarang penjualan tempe bongkrek karena menyebabkan kematian puluhan warga pada tahun 80-an, tapi tetap saja racikan bongkrek terus di jual secara diam-diam. Selain rasanya yang gurih, harga ekonomis, serta aroma dan tekstur yang khas menjadi magnet bagi penggila rasa tempe bongkrek.

Sebenarnya jika mengolah tempe bongkrek dengan cara yang benar tidak akan terjadi masalah keracunan, namun tidak semua orang memiliki pengetahuan dan insting yang sama. Biasanya tempe bongkrek berada dalam bahaya jika memiliki warna yang kekuningan.

Casu Marzu: Keju Paling Berbahaya Di Dunia

Ada ribuan jenis keju di dunia, namun casu marzu memiliki keunikan tersendiri, keju ini disajikan dengan bonus belatung hidup. Casu marzu berasal dari pulau Sardinia Italia, keju ini terbuat dari susu domba. Perasan susu akan dibiarkan mengental selama 3 minggu lalu dibentuk menjadi bulat, saat keju sudah membentuk lingkaran maka akan di potong sedikit agar memberi ruang untuk lalat.

Ternyata saat proses pembuatannya memang anti tudung saji, lalat sengaja dibiarkan masuk untuk menetaskan telur dan menyebar keseluruh lapisan dalam keju. Proses tersebut memerlukan waktu 3 bulan hingga belatung bermunculan.

Kehadiran belatung inilah yang menjadi titik kelezatan casu marzu. Ulat-ulat ini harus di makan dalam keadaan hidup, jika belatung pada keju sudah mati hal tersebut menandakan casu marzu sudah dalam kondisi beracun dan tidak layak makan.

Bukan berarti menelan belatung hidup jadi sepenuhnya aman, proses pengunyahan haruslah sempurna. Belatung wajib di kunyah hingga mati, jika tidak sampai mati belatung tersebut akan berpeluang hidup di dalam tubuh manusia dan menyebabkan kebolongan pada usus.

Uni Eropa sudah melarang keju casu marzu untuk dimakan, namun tetap saja masyarakat Sardinia beranggapan ini adalah sebuah kuliner tradisional. Keju berbahaya ini masih bisa ditemui di pasar gelap Italia.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments